Microsoft
dikabarkan telah melakukan tandatangan kontrak kerja sama dengan Twist
Bioscience dan University of Washington, untuk membuat DNA agar bisa
menjadi sebagai media penyimpanan data.
Di
kutip Metronews.com Tech Crunch mengatan yang bahwasanya, perusahaan
Microsoft sudah membeli molekul – molekul RNA atau DNA oligonucleotides
dengan yang memiliki panjang 10 juta DNA, dari perusahaan startup asal
San Fransisco ini.
Perusahaan
Redmond yang berdomisili Washington, Amerika Serikat ini sudah
mengubah sejumlah data menjadi nukleotida DNA, yaitu G, A, C dan T, dan
telah meminta Twist untuk membuat untaian yang panjangnya mencapai 10
juta DNA yang sintsintetis dengan urutan – urutan yang sudah
ditentukan.
Namun,
perusaan startup ini tidak memiliki akses ke data, karena untaian DNA
tidak memiliki kunci. Satu-satunya tekni dapat dipergunkan dalam
memecahkan kode tersebut adalah dengan mengurutkan DNA sesuai yang
ditentukan.
Media
penyimpanan data yang tersedia saat ini dinilai yang sangat terbatas.
Namun, beberapa peneliti menemukan cara baru untuk menyimpan informasi
digital, salah satunya cara baru untuk menyimpan informasi digital
adalah melalui DNA, yan diklaim memiliki daya tahan hingga ribuan tahun.
Arsitektur
rakanan Microsoft, Doug Carmean menyatakan, tahap uji coba awal yang
dilakukan ini menunjukan bahwasaya perusahaan ini dapat mengkodekan dan
juga memulihkan 100 persen data digital dari DNA sintetis.
Dia
juga mengaku masih memiliki cara untuk membuat produk yang sangat
layak secara komersial. penggunaan DNA ini diciptakan sebagai tempat
penyimpanan data telah dilakukan ilmuwan selama bertahun-tahun. di tahun
2012, peneliti dari Stanford telah menciptakan membuat DNA yang dapat
ditulis ulang di di dalam sel hidup. Di tahun itu juga, tim dari Harvard
juga mencoba data yang berkapasitas 704 terabyte ke dalam satu gram
DNA.
EmoticonEmoticon